Air France Penerbangan 4590
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
| Concorde AF 4590 | ||
|---|---|---|
| Jenis pesawat | Supersonik | |
| Nomer | AF 4590 | |
| Terbang dari | Paris, Bandara Charles de Gaulle | |
| Tujuan | New York, Amerika Serikat | |
| Maskapai | Air France | |
| Saat kecelakaan | ||
| Awal musibah | Pada landasan pacu | |
| Waktu | Waktu lokal 2:44 UT 4:44 | |
| Korban Tewas | 100 penumpang, 8 awak pesawat, 4 orang di darat | |
| Penumpang | ||
| Penumpang | 100 orang | |
| Warga Negara | 96 Jerman, 2 Denmark, 1 Amerika, 1 Austria | |
| Klasifikasi pesawat | ||
| Nomer Registrasi | F-BTSC | |
| Masuk Armada | 23 Oktober 1980 | |
| Mesin Pesawat | Rolls Royce Olympus 593 | |
| Jam Terbang | 11.989 jam | |
| Pendaratan | 3.978 kali | |
| Laporan Pengecekan Terakhir | Tidak ada retakan pada badan pesawat | |
Concorde Air France (AF) 4590 adalah pesawat Concorde dari armada Air France (AF) yang jatuh pada saat lepas landas dari Bandara Charles de Gaulle Paris, Perancis yang pada saat itu akan menuju New York, Amerika Serikat. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 25 Juli 2000 dan menewaskan 108 orang di atas pesawat dan 4 orang di darat.
Daftar isi |
[sunting] Saat mengudara
Setelah lepas landas dari tanah, terlihat mesin nomor 2 terbakar pada AF 4590, menara pengawas baru memberitahukan kepada pilot tentang adanya api yang besar keluar dari mesin pesawat setelah 56 detik mengudara. Tetapi pilot sudah tidak bisa berbuat apa-apa, mengingat pada saat baru lepas landas, semua mesin bekerja dalam keadaan maksimal.
Pilot berencana untuk kembali lagi ke bandara setelah mencapai ketinggian tertentu, namun pesawat tersebut sudah tidak dapat bertahan oleh besarnya kobaran api. Concorde Air France AF 4590 jatuh pada sebuah rumah makan dekat dengan pompa bensin, sekitar 2700 meter dari bandara, mengakibatkan semua penumpang dan awak pesawat tewas.
[sunting] Hasil penyelidikan
Hasil penyelidikan dari pihak Perancis dan NTSB, sebelum Concorde AF 4590 mengudara pesawat tersebut didahului oleh maskapai Inter Continental Boeing 737. Saat di landasan pacu beberapa detik sebelum Boeing tersebut lepas landas, jatuh sepotong besi sepanjang 30 cm (sebesar penggaris) yang berada pada mesin pesawat tersebut. Setelah Boeing tersebut lepas landas, giliran Concorde AF 4590 siap untuk mengudara dari landasan pacu yang sama.
Saat ingin lepas landas, pesawat terbang selalu menitikberatkan hampir seluruh bebannya pada ban belakang pesawat. Untuk pesawat supersonik secara teknis titik berat yang tertumpu pada ban belakang melebihi dari pesawat biasa akibat adanya daya dorong yang lebih besar, ditambah lagi saat ban depan dan hidung pesawat sudah naik di atas tanah.
Di saat ingin lepas landas inilah ban kiri belakang AF 4590 melindas potongan besi yang tadi terjatuh dari Boeing 737 Inter Continental dan merobek ban kiri belakang AF 4590 tersebut. Kemudian ban belakang meledak lalu serpihan-serpihan dari karet ban tersebut beterbangan dengan kecepatan tinggi dan tidak tentu arah. Walau ban pesawat itu hanya karet, namun karet ban pesawat sangat tebal dan kuat ditambah dengan kecepatan yang tinggi saat lepas landas. Serpihan-serpihan tersebut telah membuat benturan-benturan dan hentakan-hentakan yang sangat kuat pada sayap pesawat yang kemudian membocorkan tangki bahan bakar yang masih penuh. Serpihan juga mengenai kabel-kabel pada sayap dan mengakibatkan percikan listrik, lalu apipun tercipta dan membakar bahan bakar yang tercecer dari tangki pesawat. Beberapa jam setelah kecelakaan, para penyelidik mengkonfirmasikan tentang lepasnya potongan besi pada bagian luar mesin pesawat Inter Continental setelah pesawat itu mendarat dan memang terbukti bahwa potongan lis pada mesin pesawat itu sudah tidak ada. (sumber: National Geographic Channel - Air Crash Investigation)
