Theodor Herzl
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Theodor Herzl (bahasa Ibrani: Benyamin Ze-ev (בנימין זאב), bahasa Hongaria: Herzl Tivadar) lahir di Budapest tahun 1860. Ia dididik dalam semangat pencerahan Yahudi Jerman dan mengapresiasi budaya sekular. Tahun 1878 pindah ke Wina dan menuntut ilmu hukum di sana. Setelah lulus ia menjadi penulis drama (karyanya : the Ghetto), sandiwara dan wartawan koran liberal Wina Neue Freie Presse.
Setelah terjadinya peristiwa Dreyfus tahun 1894, di mana rakyat banyak meneriakkan "Matilah Yahudi" Herzl merasa perlu untuk berpikir agar kaum Yahudi punya negara sendiri. Ia menerbitkan der Judenstaat (Negara Yahudi) tahun 1896 dan diejek banyak orang Yahudi. Herzl mengusulkan program untuk mengumpulkan dana dari orang Yahudi untuk merealisasikan cita-citanya (ketika terbentuk organisasi ini disebut Zionisme).
Ia meminta bantuan dana dari orang-orang kaya Yahudi seperti Baron Hirsch dan Baron Rotschild, namun percuma. Walaupun begitu akhirnya ia bisa menyelenggarakan Kongres I Zionis di Basel, Swiss tahun 1897. Dalam delegasi itu ia mengemukakan Program Basel. Pada kongres itu ia diangkat jadi pemimpinnya.
Herzl berkeliling ke Israel, Istanbul, dan Jerman untuk mencari dukungan tapi gagal. Pada waktu ke Istambul, ia berupaya menyuap Sultan Abd-ul-Hamid II dengan uang 35 juta lira emas, membangun benteng pertahanan bagi khilafah Turki Utsmani dan pelunasan utang luar negeri agar ia mencabut larangan bagi Yahudi untuk menetap di Israel tak lebih dari 3 bulan dan agar Yahudi bisa ke sana. Namun Sultan menolak rayuan busuk Theodor Herzl dan mengirimkan memorandum berbunyi : "Saya takkan melepaskan Palestina meski sejengkal, sebab tanah itu bukan milik saya namun milik umat saya, yang meeka dapatkan dengan perjuangan dan tetesan darah. Simpanlah uang kalian. Bila khilafah hancur dan musnah suatu hari, sesungguhnya kalian bisa mengambilnya tanpa sepeserpun uang yang kalian bayarkan untuk tanah itu. Namun selagi hayat masih dikandung badan lalu kalian tusukkan pisau di jasad saya, sesungguhnya itu lebih mudah bagi saya, aripada saya harus menyaksikan Palestina terlepas dari khilafah Islam. Dan saya yakin ini takkan pernah terjadi selama saya masih hidup, sebab saya tak mampu menahan sakitnya badan saya dikoyak-koyak sedang saya masih bernafas." (Sejak itulah Yahudi dan Freemasonry/Kebatinan Bebas berkonspirasi menghancurkan khilafah dan mendirikan Negara Yahudi di Palestina. Menariknya, saat Inggris menaklukkan Palestina 1917, jenderal Inggris Edmund Allenby berkata : "Baru sekarang Perang Salib selesai." Sementara seorang jendral Prancis menginjak-injak makam Shalahuddin al-Ayyubi sambil berkata:"Bangunlah, he Salahuddin! Ini kami datang untuk kedua kalinya!" Lalu terjadi Deklarasi Balfour, 1917, lantas pendirian negara Yahudi rasis di sana.)
Ia kembali ke Inggris dan bertemu Joseph Chamberlain dan ia menawarkan daerah Uganda sebagai daerah swatantra Yahudi (dan usulan itu ditolak oleh aktivis Zionis tahun 1905 pada kongres ketujuh). Setelah itu ia pergi ke Rusia untuk memohon pada Tsar Rusia agar membantu Zionis memindahkan orang-orang Yahudi Rusia ke Tanah Israel.
Herzl meninggal pada tahun 1904 karena radang paru-paru dan lemah jantung karena kebanyakan kerja. Tahun 1949, jenazahnya dipindahkan ke Bukit Herzl di Yerusalem.