Ibnu Haitsam
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Abū ʿAlī al-Ḥasan bin al-Ḥasan bin al-Haitsam (Arab: أبو علي الحسن بن الحسن بن الهيثم) atau Ibnu Haitsam atau Al-Hasan (Latin: Alhacen atau Alhazen) adalah seorang ilmuwan Muslim yang berkontribusi dalam bidang fisika.
Daftar isi |
[sunting] Masa muda
Abu Ali Hasan al-Haitsam atau lebih dikenal dengan nama Ibnu Haitsam lahir di Basra, Irak pada tahun 956. Masa kecilnya dilewati di kota Basra dan Bagdad, dua kota yang menjadi pusat ilmu pengetahuan pada saat Dinasti Abbasiyah berkuasa.
Di dua kota inilah, Ibnu Haitsam belajar, hingga menjadi ilmuwan terkenal. Ia kemudian pergi ke Andalusia untuk mempelajari ilmu optik. Di bidang optika, kemudian namanya semaikn dikenal.
[sunting] Karya-karya Ibnu Haitsam
Ibnu Haitsam terkenal dengan magnum opus-nya yaitu Kitab Al-Manazir yang memuat penjelasan tenteang teori optika serta Mizan al-Hikmah yaitu memuat teori fisika. Bukunya ini diterjemahkan ke bahasa Latin pada abad pertengahan
[sunting] Ilmu Optika Ibnu Haitsam
Selama di Spanyol, Ibnu Haitsam melakukan berbagai riset dan percobaan ilmiah menyangktu bidang optika. Penemuannya yang terkenal adalah ilmu refraksi yakni hukum fisika yang menyatakan bahwa sudut refleksi dalam pancaran cahaya sama dengan sudut masuk.
Dalam fisika modern, hukum refraksi ini dikenal dengan nama "hukum refraksi Snellius"
[sunting] Teori Pengelihatan
Ibnu Haitsam terkenal dengan pernyataannya seputar pengelihatan manusia. Ia menolak pandangan Ptolemaeus dan Euclides yang mengatakan bahwa manusia melihat benda melalui pancaran cahaya yang keluar dari matanya. Menurut Ibnu Haitsam, seharusnya bukan mata yang memberikan cahaya tapi justru benda itulah yang memantulkan cahaya ke mata manusia.
[sunting] Pengaruh di Barat
Ibnu Haitsam dikenal sebagai Alhazen di Eropa. Teori optika yang dikemukakannya mempengaruhi beberapa ilmuwan besar Eropa seperti, Johannes Keppler dan Roger Bacon. Riset ilmiahnya juga menjadi cikal bakal riset eksperimental yang kemudian dikembangkan di Barat.
Pendapatnya di bidang Astronomi tentang lapisan atmosfer dan perkiraannya tentang jarak matahari dengan benda-benda angkasa lainnya dipercaya mempercepat temuan-temuan ilmuwan barat tentang kosmologi modern.
