Pertempuran Kursk
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Pertempuran Kursk | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dunia II | |||||||
|
|||||||
Pihak yang terlibat | |||||||
Nazi Jerman | Uni Soviet | ||||||
Komandan | |||||||
Erich von Manstein Günther von Kluge Hermann Hoth Walther Model |
Georgiy Zhukov Konstantin Rokossovskiy Nikolay Vatutin Ivan Konyev |
||||||
Kekuatan | |||||||
2.700 tank 800.000 pasukan infantri 2.000 pesawat tempur |
3.500 tank 1.300.000 pasukan infantri dan pendukung 2.400 pesawat tempur |
||||||
Jumlah korban | |||||||
200.510 tewas dan terluka 500 tank 200 pesawat tempur |
182.859 tewas, 424.878 terluka (total=609.737 1.500 tank 1.000 pesawat tempur |
Front Timur di Perang Dunia II |
---|
Barbarossa – Silberfuchs – Smolensk – Uman – Kiev ke-1 – Typhoon – Rostov ke-1 – Leningrad – Moskwa – Sevastopol – Rzhev-Vyazma ke-1 – Kharkov ke-2 – Voronezh ke-1 – Stalingrad – Velikiye Luki – Uranus – Rzhev-Sychevka ke-2 – Saturnus – Kharkov ke-3 – Kursk – Belgorod – Kharkov ke-4 – Korsun – Narva – Kantong Hube – Brody –Bagration – Kiev ke-2 – Debrecen – Vistula-Oder – Balaton – Berlin – Halbe – Praha |
Pertempuran Kursk disebut-sebut sebagai pertempuran terdashyat antara pasukan Jerman dan Pasukan Soviet karena kedua belah pihak menggunakan kekuatan tank yang besar. Pertempuran ini sendiri terjadi di dekat kota Kursk yang merupakan garis pertahanan Soviet. Pertempuran terjadi pada 4 Juli 1943 dan berlangsung hampir 1 bulan lamanya. Jerman mengerahkan angkatan perangnya yang mencakup 900.000 pasukan infanteri, 2.700 tank lapis baja dan 2.000 pesawat tempur, dan berhadapan dengan pihak Soviet yang memiliki kekuatan mencakup 1.300.000 pasukan infanteri, 3.600 tank lapis baja, 20.000 artileri darat dan 2.400 pesawat tempur. Pasukan Jerman dipimpin oleh dua jendral, yaitu Erich Von Mansteim dan Walther Models.
[sunting] Pendahuluan
Hitler memerlukan kemenangan di front timur sehingga ia mengumumkan operasi Zitadelle yang diharapkan dapat mengubah peta kekuatan di front timur dimana akan membalas kekalahan di Stalingrad sebelumnya yang terjadi di awal tahun. Rencana ini sempat ditentang oleh ahli strategi hebat Jerman Heinz Guderian karena menurutnya tidaklah penting untuk menyerang Kursk. Akan tetapi rencana Hitler ini didukung penuh oleh Kurt Zeitzler dengan mengungkapkan data bahwa Jerman harus menguasai obyek-obyek penting akibat dari pendudukan kota Kharkov pada bulan maret sebelumnya.
Obyek penting ini letaknya di selatan dari Orel, dengan Maloarkangelsk sebagai base utaranya, Kursk sebagai base tengah dan Belgorod sebagai base selatan. Pihak Soviet telah mencium adanya rencana ofensif Jerman ini dari peningkatan kekuatan Jerman secara besar-besaran di sekeliling titik tersebut dan dari mata-mata mereka di Jerman "Lucy" dan dari kode ULTRA yang dapat diterjemahkan oleh pihak Inggris dan diberikan langsung kepada Stalin. Stalin sempat bermaksud untuk menyerang Jerman terlebih dahulu sebelum serangan Jerman ini terjadi. Akan tetapi Jendral Zhukov menyarankan untuk membiarkan Jerman menyerang terlebih dahulu dan mengalahkan mereka dengan pertahanan yang telah dia rencanakan. Pertahanan ini dibuat dengan skala yang belum pernah ada sebelumnya, dimana pihak Soviet dengan cepat menambah jumlah pasukan militer dan merekrut 300.000 orang sipil untuk bekerja bersama-sama membuat jebakan tank, ladang ranjau, senjata anti tank dan posisi defense lainnya sebagai antisipasi dari serangan Jerman.
[sunting] Pertempuran
Seharusnya, tanggal sebenarnya Jerman melakukan penyerangan adalah 4 Mei 1943, tetapi Hitler menginginkan untuk menunggu tank Panther dan Elephant siap dioperasikan. Setelah itu sempat terjadi beberapa kali pengunduran waktu penyerangan. Tanggal 12 Juni merupakan tanggal yang direncanakan selanjutnya akan tetapi kekalahan dari front Afrika di Tunisia memaksa untuk memundurkan waktu penyerangan selama hampir tiga minggu hingga Juli. Pada malam tanggal 3 Juli, sehari sebelum penyerangan, pasukan Jerman menyusup untuk membersihkan dan menyiapkan jalan melalui beberapa ladang ranjau, dengan cara menusuk ranjau yang ada dengan bayonet, mengangkatnya dan mengamankan dengan tangan. Menurut testimoni dari insinyur Großdeutschland, 10 orang prajurit dari pasukan engineer ke-2 telah mengamankan sebanyak 2.700 ranjau pada malam itu, yang dikerjakan rata-rata satu ranjau per-menit setiap orangnya.
Pada tanggal 4 Juli 1943, pukul 14:45, ratusan pesawat stuka Jerman yang tergabung dalam lima Ju 87D Gruppen of Luftflotte 4 menyerang area sekitar Butovo yang terletak 500 yard didalam garis pertahanan Soviet sepanjang 2 miles. Serangan ini berlangsung selama 10 menit dan dilanjutkan dengan gempuran meriam artileri dan Nebelwerfers untuk membuka posisi pasukan Soviet. Armada lapis baja III Panzerkorps bergerak menyerang posisi Soviet di sekitar Savidovka, ALekseyevka dan Luchanino. Dan pada waktu yang bersamaan di Butovo, Resimen Pertahanan Rifle Soviet 199 diserang oleh Resimen Panzergrenadier 3. Dataran tinggi sekitar Butovo mampu dikuasai oleh Divisi Panzer 11. Di arah barat Butovo, Divisi Panzer 3 menghadapi perlawanan berat dari pihak Soviet sehingga tidak mampu untuk mengamankan sasarannya hingga larut malam.
Sementara itu Armada lapis baja II Panzerkorps melancarkan serangan pendahuluan untuk mengamankan pos pengamatan yang akan digunakan pada pertempuran selanjutnya. Disini mereka mendapatkan perlawanan yang ketat hingga dipersenjatai dengan penyembur api untuk mengamankan bunker dan pos penjagaan. Pada pukul 22:30, pasukan Soviet diperintahkan Georgi Zhukov untuk membalas dengan melancarkan serangan arteleri yang bertubi-tubi ke posisi Jerman, yang mampu memperlambat gerak dari Jerman.
Esok harinya, secara mengejutkan serangan balasan yang dilakukan pesawat tempur soviet berhasil membombardir sejumlah pangkalan Luftwaffe Jerman dan menimbulkan korban tidak sedikit.
Di medan perang Utara pergerakan pasukan Jerma 9 Armee bahkan mengalami hambatan yg jauh lebih berat. Ratusan ribu ranjau yang telah ditanam Tentara Merah berhasil menciptakan kesulitan besar bagi pasukan Jendral Models. Kemajuan yg diperoleh terlalu sedikit, perlu ahli dan teknisi ranjau serta kendaraan antiranjau untuk mengatasi rintangan itu. Sialnya, jendral Models tidak memiliki teknisi dan armada yg cukup. Apalagi, jumlah tank yang dimiliki Models lebih sedikit dibanding armada tank yang dikerahkan untuk menggempur kawasan selatan Kursk. Selain itu, moril dan mental pasukan Models juga tidak setangguh pasukan Manstein. Akibatnya daya gempur pasukan Models cepat melemah.
Setelah bertempur selama satu minggu, pasukan jerman hanya mampu bergerak maju sejauh 10km. Tapi, serangan balik Tentara Merah yang dilancarkan dari kawasan Orel justru berhasil memukul mundur pasukan Nazi, bahkan mengakibatkan 9 armee ditarik mundur. Pertempuran antara pasukan Soviet dan Jerman diwarnai duel tank dari jarak dekat, sehingga kerugian yang dialami oleh kedua belah pihak sama besarnya. jerman sendiri kehilangan 300 panzer III dan IV, setengah lusin tank Tiger dan 50 tank lainnya rusak parah. Namun, bedanya kendati jumlah total kerugian yg dialami soviet lebih besar, dengan cepat Tentara Merah sanggup mengganti armada tanknya, sedangkan Jerman tidak.
Soal keunggulan tempur, tank Rusia seperti T-34 terkadang lebih unggul daripada tank2 Jerman. keunggulannya terletak pada kecepatan, lapisan baja dan desain bodi tank. Berkat tank produksi terbaru itulah kekuatan Soviet menjadi superior dan menimbulkan ketakutan tentara Jerman setiap kali armada T-34 muncul. Jerman pun akhirnya berhasil dipukul mundur atau dengan kata lain mengkhianati doktrin tempur Jerman yang pantang mundur. Manstein dan Models memilih mundur mengingat mereka masih dibutuhkan untuk mempertahankan tanah Jerman sendiri.
Kendati pasukan Jerman berhasil dipukul mundur dari Kursk, kekuatan keduanya sebenarnya masih sebanding. Tapi mengingat Jerman tidak memiliki lagi tentara baru yang segar sedangkan tentara Soviet dan persenjataannya justru makin melimpah, inisiatif pertempuran langsung berpindah tangan ke Soviet. Akibat serbuan yg gagal itu, kekuatan Jerman terus merosot. Selama berlaga untuk menguasai Kursk, setiap divisi yang dikerahkan Jerman kehilangan antara 2,000-3,500 tentara terlatih. Sedangkan jumlah total tank dan panzer yang hancur mencapai 500.
[sunting] Penutup
Operasi Zitadelle merupakan pertaruhan Jerman di front timur yang sangat menelan biaya dan memiliki kemungkinan sukses yang kecil. Setelah operasi ini Jerman terbukti tidak mampu untuk mengembalikan dan membalas kekalahan mereka. Total korban di pihak Jerman mencapai 200.000 orang meninggal dan terluka. Sedangkan di pihak Soviet tercatat 182.000 orang meninggal dan 424.000 orang terluka. Kedua belah pihak sama-sama kehilangan lebih dari 50% kekuatan tank mereka, dimana Jerman kehilangan 500 tank dan 200 pesawat tempur, sedangkan Soviet kehilangan 1,500 tank serta 1,000 pesawat tempur.