Jalur Gemilang
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
|
Artikel ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Melayu. |
Daftar isi |
[sunting] Makna yang terkandung dalam Jalur Gemilang
Bendera Malaysia dikenal sebagai Jalur Gemilang, mengandung 14 garis (jalur) merah dan putih (melintang) yang sama lebar bermula dengan garis merah di sebelah atas dan berakhir dengan garis putih di sebelah bawah, melambangkan jumlah anggota dalam persekutuan yaitu 13 negeri - Johor, Kedah, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, Pulau Pinang, Perak, Perlis, Sabah, Sarawak, Selangor dan Terengganu dan Kerajaan Persekutuan.
Bagian yang berwarna biru tua di atas sebelah kiri membawa ke bawah hingga atas jalur merah yang kelima itu melambangkan perpaduan rakyat Malaysia. Bagian biru tua itu memuat gambar anak bulan tanda Agama Islam - agama resmi Malaysia.
Bintang pecah 14 itu tanda perpaduan 13 buah negeri dan Kerajaan Persekutuan. Warna kuning pada anak bulan dan bintang itu ialah warna Diraja bagi Duli-duli Yang Maha Mulia Raja-raja.
[sunting] Asal-usul Jalur Gemilang
Gagasan awal Jalur Gemilang muncul ketika pada tahun 1949, dengan persetujuan Majlis Raja-Raja dibentuk sebuah lembaga untuk mempertimbangkan dan membuat perakuan berhubung dengan rancangan bendera bagi Persekutuan Tanah Melayu yang baru.
Untuk tujuan itu diadakan kompetisi merancang bendera Persekutuan Tanah Melayu yang baru pada tahun 1949. Pertandingan peringkat kebangsaan ini dianjurkan oleh Majlis Perundangan Persekutuan dan disertai oleh 373 karyawan. Dari jumlah itu, tiga rancangan bendera baru bagi Persekutuan Tanah Melayu telah dipilih untuk ke peringkat akhir.
Rncangan pertama ialah lambang keris bersilang di tengah-tengah dengan dikelilingi oleh 11 bintang pecah lima. Rancangan kedua hampir serupa dengan rekabentuk pertama tetapi 11 bintang pecah lima itu disusun dalam dua bulatan mengelilingi keris bersilang itu. Rancangan ketiga ialah 11 jalur biru dan putih dengan bulan dan bintang berwarna kuning di bahagian tepi kiri.
[sunting] Meminta pendapat umum
Perkumpulan Perundangan Persekutuan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan pendapat kepada ketiga rancangan tersebut. Keputusan pendapat umum yang dikelolakan oleh surat kabar The Malay Mail itu disiarkan pada 29 November 1949. Keputusan akhir menunjukkan mayoritas memilih rancangan ciptaan seorang arsitek Kerajaan di Johor yaitu Mohamad bin Hamzah.
[sunting] Rancangan terakhir dipilih
Setelah diubah beberapa kali, rancangan terakhir diteliti pada pertemuan rapat Raja-Raja pada 22 dan 23 Februari 1950. Pada 19 April 1950, Pertemuan Perundangan Persekutuan meluluskan usul yang dikemukakan oleh Pemangku Ketua sekretaris Negara seperti berikut:
"That in the opinion of this Council the Flag of the Federation of Malaya should be as follows:- Eleven horizontal stripes alternately red and white in colour, the uppermost stripe being red, having a blue quarter with a cresent and eleven pointed star in yellow superimposed, the standard size of the flag to be six feet by three feet."
[sunting] Rancangan diterima
Rancangan bendera tersebut diterima oleh Raja George VI pada 19 Mei 1950. Dengan demikian, untuk pertama kalinya bendera Persekutuan Tanah Melayu dikibarkan dalam satu majlis menaikkan bendera tersebut yang dianjurkan oleh Pesuruhjaya Tinggi Britania pada 26 Mei 1950 di halaman Istana Sultan Selangor dengan dihadiri oleh DYMM Raja-Raja Melayu dan Pegawai-pegawai Raja George VI.
[sunting] Pembentukan Malaysia
Dimasukkannya Sabah, Sarawak dan Singapura ke dalam Persekutuan Tanah Melayu telah melahirkan sebuah negara baru yaitu Malaysia. Dengan percantuman itu, bendera Persekutuan Tanah Melayu disesuaikan untuk memasukkan negeri-negeri yang baru.
Raja-Raja Melayu dan para gubernur dalam satu Persidangan Majlis Raja-Raja menjelang pembentukan Malaysia mengizinkan dirancangnya Bendera Malaysia dengan mengikuti pola Bendera Persekutuan Tanah Melayu dengan penyesuaian pada bilangan garis-garis bintang pecah 14 untuk menunjukkan 14 buah negeri baru bagi Persekutuan Malaysia.
[sunting] Singapura berpisah
Singapura berpisah dari Malaysia pada tanggal 9 Agustus 1965, namun jalur-jalur dan bintang pecah 14 terus ditetapkan hingga sekarang. Kini jalur-jalur dan bintang berpenjuru 14 melambangkan keanggotaan yang sama dalam Persekutuan 13 buah negeri dan Kerajaan Persekutuan.
[sunting] Asal-usul nama Jalur Gemilang
Nama bendera Malaysia diajukan oleh Tun Mahathir bin Mohammad, Perdana Menteri pada malam 31 Agustus 1997 sehubungan dengan peringatan hari Kemerdekaan ke-40 negara itu di Lapangan Merdeka.
Jalur menggambarkan bendera Malaysia yang mempunyai 14 jalur merah dan putih. Jalur pada bendera Malaysia ini menggambarkan satu haluan yang lurus, arah tujuan yang sama yang diikuti oleh seluruh rakyat negara ini dari Perlis hingga ke Sabah menuju kegemilangan bangsa dan negara.
Gemilang berarti bercahaya, terang-benderang dan cemerlang. Karena itu, Jalur Gemilang melambangkan kecemerlangan negara Malaysia dan rakyat Malaysia dalam mengarungi kehidupan baik di dalam maupun di luar negara. Kesungguhan, kegigihan dan kesanggupan rakyat untuk meningkatkan citra negara, sesungguhnya senantiasa mendapat petunjuk dan pedoman yang terang lagi jelas.
[sunting] Lirik lagu Jalur Gemilang
LAGU JALUR GEMILANG
(Lagu Asal: Benderaku)
Jalur Gemilang ku yang gagah perkasa
Merah putih kuning biru warnanya
Berkibar megah penuh bercahaya
Pusaka kita rakyat Malaysia
Jalur Gemilang oh bendera ku
Ku pertahankan sepenuh raga ku
Dikaulah lambang negara berpadu
Di bawah naungan Duli Tuanku
Berkibar terus oh bendera ku
Kau kan ku junjung sepanjang waktu
Harumlah nama negara yang tercinta
Padamu tempat taat dan setia
Jalur Gemilang bendera kita
Kemegahan rakyat kita semua
Berkibar berkibar di ruang angkasa
Dirgahayu bendera tercinta.
Ciptaan dan Senikata: Tony Fonseka
Diambil dari Wikipedia bahasa Melayu
[sunting] Lihat pula
- Kapal Jalur Gemilang
- Sejarah Kemerdekaan Malaysia