Gajah perang
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Gajah perang adalah gajah yang digunakan untuk berperang dalam sejarah militer di banyak negara di dunia pada zaman dahulu. Kegunaan mereka adalah kendaraan dalam perang juga untuk mematahkan barisan dan menginjak-injak musuh. Penggunaan gajah dalam perang pertama kali dilakukan di India, ketika gajah disediakan sebagai salah satu sayap dari empat sayap dalam militer india.
Pada masa Hellenistik Yunani, gajah digunakan oleh Diadochi untuk menangkis serangan kavaleri. Di barat, penggunaan gajah untuk perang paling terkenal adalah dalam perang di Carthage yang dipimpin oleh Pyrrhus. Di Mediterania, taktik yang sudah baik menurunkan nilai gajah selain karena keberadaanya semakin sulit didapat.Penggunaan gajah dalam perang di India juga berakhir ketika meriam dipergunakan, gajahpun hanya digunakan sebagai tenaga pembantu.
Umumnya pada semua perang dengan memakai gajah, gajah jantan selalu digunakan karena sifatnya yang agresif.[1]
[sunting] Catatan
- ^ John M. Kistler, War Elephants (Westport, CT: Praeger, 2006), xi.
[sunting] Referensi
- Ebrey, Patricia Buckley, Anne Walthall, James Palais (2006). East Asia: A Cultural, Social, and Political History. Boston: Houghton Mifflin Company. ISBN 0-618-13384-4.
- Schafer, Edward H. "War Elephants in Ancient and Medieval China," Oriens (Volume 10, Number 2, 1957): 289–291.
- Alexander the Great, by Robin Lane Fox, Penguin (2004) ISBN 0-14-102076-8
- History of Warfare, by John Keegan, Pimlico (1993) ISBN 0-679-73082-6
- The Fall of Carthage: The Punic Wars 265-146 BCE, by Adrian Goldsworthy, Orion (2003) ISBN 0-304-36642-0