Dlingo, Bantul
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia |
|
|
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta |
Kabupaten | Bantul |
Camat | Maryono, SIP |
Luas | 55,87 km² |
Jumlah penduduk | - |
- Kepadatan | - jiwa/km² |
Desa/kelurahan | 6 |
Dlingo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Secara geografis Dlingo terletak di Kabupaten bantul paling timur, dan berbatasan dengan kkabupaten Gunungkidul, potensi yang ada di kecamatan dlingo adalah pada sektor industri kayu, anyaman, dan potensi wisata bentang alam berupa pegunungan. Karakteristik Desa yang dimilikipun beraneka ragam antara lain :
[sunting] Pembagian Administratif Desa
Desa ini memiliki potensi agrowisata berupa kebun buah (masih dalam rintisan), kerajinan ukiran, souvenir, dan alam pedesaan yang masih alami.
Desa ini memiliki potensi kerajinan anyaman bambu yang sudah menembus pasar nasional maupun internasional, disamping juga potensi wisata pemandangan alam pegunungungan di kawasan wisata Nganjir.
Desa ini merupakan desa yang secara politik paling dinamis, hal ini bisa ditunjukan dengan partisipasi politik masyarakatnya yang tinggi dalam setiap pesta demokrasi (Pemilu). Di samping juga dari sisi pembangunan pendidikan termasuk yang paling menonjol sehingga kultur masyarakat yang kritis sudah mulai terbangun.
Karakteristik desa ini yang paling menonjol adalah pada persaingan ekonomi tepatnya secara ekonomi masyarakat sudah mulai sadar akan potensi desanya yaitu dengan memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berdagang dan berusaha menciptakan lapangan kerja. Usaha kecil menengah mulai berkembang dan mulai menembus pasar nasional. Komoditi yang paling mendominasi adalah industri kayu/meubeler berupa daun pintu, meja, kursi dan barang-barang dari kayu, disamping indusri pengrajin bunga palsu, serta rak-rak kayu sengon.
Secara umum desa ini tidak mengalami pertumbuhan secara menonjol, baik dari sisi ekonomi, politik,dan potensi lokal yang ada, akan tetapi di wilayah ini terdapat lokasi-lokasi wisata ritual yang selalu ramai dikunjungi wisatawan luar daerah seperti Sendang Banyu Urip dan Pohon Jatikluwih. Sehingga ciri umum desa ini terletak pada warisan budaya yang religius dari leluhur.
Desa Dlingo merupakan desa yang secara religius beraneka ragam, secara ekonomi didominasi sektor pertanian, dan secara politik masih tradisionalis, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih lemah, namun dari sisi kekayaan alam terdapat potensi hidrologi (air bawah tanah) yang bisa dikembangkan. Kebutuhan air di desa ini bisa dipenuhi dengan syarat pengelolaan sumber daya yang ada dapat diakses secara maksimal.
|
|
---|---|
Kecamatan: Bambanglipuro | Banguntapan | Bantul | Dlingo | Imogiri | Jetis | Kasihan | Kretek | Pajangan | Pandak | Piyungan | Pleret | Pundong | Sanden | Sedayu | Sewon | Srandakan |
Artikel mengenai kecamatan di Indonesia ini adalah suatu tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |