Barcelona
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
- Untuk kegunaan lain dari Barcelona, lihat Barcelona (disambiguasi).
Barcelona adalah sebuah kota di Spanyol dan merupakan ibukota wilayah otonom Katalonia. Berdiri pada 230 SM, kota ini berperan sebagai galeri hidup dari arsitektur dan dekorasi bergaya modernis dan Art Nouveau (Seni Baru). Kuil-kuil dan bangunan karya arsitek Antonio Gaudi, gereja abad pertengahan, sisa tembok Romawi dan plaza serta tempat orang berjalan-jalan-semuanya terkesan istimewa. Disebut "Parisnya Spanyol" oleh Hans Christian Andersen atas kecantikan dan warisan budayanya yang kaya, Barcelona mendapatkan lagi kejayaannya lewat status otonomi terbaru serta diterimanya budaya Katalonia dalam kerajaan Spanyol.
Jumlah penduduknya di wilayah pusat kota adalah 1.583.000 jiwa (2003). Bersama dengan wilayah di sekitar sisi kota, Penduduknya berjumlah 4.042.000 jiwa (2000). Penduduk di wilayah metropolitan (kota dan kota-kota satelit) adalah 4.667.000 (2003). Luas wilayahnya adalah 100,4 km² dan kepadatannya adalah 15.764/km² (2001).
Daftar isi |
[sunting] Geografi
Menghadap Laut Tengah arah tenggara, namun dikatakan seakan 'melarikan diri dari laut' karena arsitekturnya tak terpusat pada pelabuhan terkemukanya. Dataran rendah kota ini dibatasi Rio Besos, Rio Llobregal dan pegunungan yang setengah mengelilinginya.
[sunting] Sejarah
Sejak permulaannya sebagai pelabuhan dagang orang Funisia dan Kartagena, Barcelona berkembang menjadi pusat keagamaan selama pendudukan Visigothic antara abad 5 sampai 6. Setelah kota ini diambil alih dari orang Visigoth oleh pasukan Moor Islam pada 717 M, lalu oleh orang Frank Coligian pada 801, dan pasukan al-Mansyur dari kekholifahan Umayyah pada 985, para bangsawan kota menyusun kekuatan dan menyatukan Katalonia dengan Aragon, menjadikan Barcelona kembali menjadi kota dagang istimewa.
Barcelona kehilangan kekuatannya saat Napoli menjadi ibukota kerajaan Katalan-Aragon pada 1442, dan jatuh lagi bersama kebangkitan Turki Utsmani di Mediterania. Pangeran Charles III dari Austria diizinkan mendirikan pengadilan di Barcelona pada 1705, setelah Perang Penerus Spanyol mendudukkannya ke atas singgasana Spanyol. Barcelonapun makmur bersamaan dengan perkembangan industri katun setelah Philip V dari Spanyol merebutnya pada 1714.
Setelah Kematian Hitam (penyakit menular) mewabah di abad ke-14 dan 15, pemerintahan represif Philip V dan penerusnya kaisar Napoleon Bonaparte abad 19, kota ini harus menangani pergulatan internal di abad ke-20. Saat Perang Sipil Spanyol pecah pada 1936, Republik Katalan menyerah pada Spanyol.
Sejak 1970-an, saat bahasa dan budaya Katalan secara resmi diakui Spanyol, Barcelona telah mendapatkan posisi penting di dunia internasional. Pada 1980, sebuah pemerintahan otonomi dibentuk di Katalonia. Pada 1992, Olimpiade, dan pesonanya, serta keramahan penduduknya yang hampir berjumlah 2 juta jiwa, berhasil merebut perhatian dunia.
[sunting] Referensi
Beckner,Chrisanne dan Soetrisno,Eddy.2001.100 Kota Besar Bersejarah di Dunia.Jakarta:Ladang Pustaka dan Intimedia.