Ular tambang
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Ular Tambang | ||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||||
|
||||||||||||||||
Nama binomial | ||||||||||||||||
Dendrelaphis pictus (Gmelin, 1789) |
||||||||||||||||
Sinonim | ||||||||||||||||
Dendrophis pictus |
Ular tambang (Dendrelaphis pictus) adalah sejenis ular kecil dari suku Colubridae. Secara umum, ular ini juga disebut dengan nama ular tali, ular tampar atau ular tlampar (tampar atau tlampar Jw., tali). Di daerah Toraja ular ini dinamai duwata atau ule lewora.[1] Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Gmelin’s Bronzeback atau Painted Bronzeback, merujuk pada warna-warnanya yang cemerlang (pictus, painted, = seperti lukisan).
Ular tambang menyebar luas mulai dari India sampai ke Asia Tenggara, termasuk Kepulauan Nusantara ke timur hingga sejauh Maluku.
Daftar isi |
[sunting] Pengenalan
Ular yang kurus ramping, panjang hingga sekitar 1,5 m; meskipun pada umumnya kurang dari itu. Ekornya panjang, mencapai sepertiga dari panjang tubuh keseluruhan.[2]
Coklat zaitun seperti logam perunggu di bagian punggung. Pada masing-masing sisi tubuh bagian bawah terdapat pita tipis kuning terang keputihan, dipisahkan dari sisik ventral (perut) yang sewarna oleh sebuah garis hitam tipis memanjang hingga ke ekor. Kepala kecoklatan perunggu di sebelah atas, dan kuning terang di bibir dan dagu; diantarai oleh coret hitam mulai dari pipi yang melintasi mata dan melebar di pelipis belakang, kemudian terpecah menjadi noktah-noktah besar dan mengabur di leher bagian belakang. Terdapat warna-warna peringatan berupa bintik-bintik hijau terang kebiruan di bagian leher hingga tubuh bagian muka, yang biasanya tersembunyi di bawah sisik-sisik hitam atau perunggu dan baru nampak jelas apabila si ular merasa terancam. Sisik-sisik ventral putih kekuningan atau kehijauan.[2][3]
Sisik-sisik dorsal dalam 15 deret di bagian tengah tubuh; sisik-sisik vertebral membesar, namun tak lebih besar dari deret sisik dorsal yang pertama (terbawah). Perisai labial 9 buah (jarang 8 atau 10), yang no 5 dan 6 (kadang-kadang juga yang no 4) menyentuh mata. Sisik-sisik ventral 167–200 buah, sisik anal sepasang, sisik-sisik subkaudal (bawah ekor) 127–164 buah.[3]
Mata besar, diameternya sama panjang dengan jaraknya ke lubang hidung. Anak mata bulat hitam; perisai preokular sebuah dan postokular dua buah. Perisai rostral lebar, terlihat dari sebelah atas; perisai internasal sama panjang atau sedikit lebih pendek dari perisai prefrontal; perisai frontal sama panjang dengan jaraknya ke ujung moncong, namun lebih pendek dari perisai parietal; perisai loreal panjang. Perisai temporal bersusun 2 + 2, 1 + 1 atau 1 + 2.[1] Lidahnya berwarna merah.
[sunting] Kebiasaan
Ular yang hidup di pohon, namun sering pula turun ke tanah untuk memangsa katak atau kadal yang menjadi menu utamanya. Tidak jarang terlihat bergelung di semak-semak atau menjalar di antara rumput-rumput yang tinggi.
Ular tambang menghuni hutan-hutan di dataran rendah dan pegunungan hingga ketinggian lebih dari 1350 m. Teristimewa ular ini menyukai daerah-daerah terbuka, tepian hutan, kebun, wanatani campuran, belukar dan tepi sawah.[4] Sering pula ditemukan merambat di pagar tanaman di pekarangan, dan dengan gesit dan tangkas bergerak di sela-sela daun dan ranting untuk menghindari manusia.
[sunting] Anak jenis
Dendrelaphis pictus memiliki beberapa anak jenis. Di antaranya[4]:
- D. p. pictus yang menyebar luas mulai dari India, Nepal, Bangladesh, Burma, Cina selatan (Hong Kong, Hainan), Vietnam, Thailand, Kamboja, Laos, Semenanjung Malaya, Singapura, Kep. Filipina, dan Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, Maluku, dan pulau-pulau di sekitarnya).
- D. p. andamanensis; menyebar terbatas (?) di Kep. Andaman, India.
- D. p. intermedius; menyebar terbatas (endemik) di Sumbawa, Komodo (pulau), Padar, Rinca, dan Flores
- D. p. inornatus; menyebar terbatas di Sumba, Rote, Sawu, Timor, Alor, dan Wetar
Beberapa peneliti menganggap bahwa anak jenis intermedius adalah sinonim dari inornatus.[4]
[sunting] Catatan kaki
- ^ a b Rooij, N. de. 1917. The Reptiles of Indo Australian Archipelago. II. Ophidia. E.J. Brill, Leiden. p. 58-60
- ^ a b Stuebing, R.B. & R.F. Inger. 1999. A Field Guide to The Snakes of Borneo. Natural History Publications (Borneo). Kota Kinabalu. p. 140-141. ISBN 983-812-031-6
- ^ a b Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore. p.63.
- ^ a b c David, P and G. Vogel. 1996. The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history. Edition Chimaira. Frankfurt. p.76-78. ISBN 3-930612-08-9
[sunting] Rujukan
- Anderson, J., 1871. On some Indian reptiles. Proc. Zool. Soc. , London : 149-211
- Das, I. 1999 Biogeography of the amphibians and reptiles of the Andaman and Nicobar Islands, India. In: Ota, H. (ed) Tropical Island Herpetofauna., Elsevier, pp. 43-77
- Gmelin, Johann Friedrich (1789): [Description of Dendrelaphis pictus]. In: Systema Naturae per regna tria naturae secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis (13th ed.) 1, part II. Georg Emanuel Beer, Lipsiae [Leipzig]
- How R. A., Schmitt L. H., and Maharadatunkamsi. 1996. Geographical variation in the genus Dendrelaphis (Serpentes: Colubridae) within the islands of south-eastern Indonesia. J. Zool. (London) 238 (2): 351- 363.
- Meise, Wilhelm & Hennig, Willi. 1932. Die Schlangengattung Dendrophis. Zool. Anz. 99 (11/12): 273-297
- Stejneger, Leonhard. 1933. The ophidian generic names Ahaetulla and Dendrophis. Copeia 1933 (4): 199-203
[sunting] Pranala luar
- Gmelin’s Bronzeback
- Painted Bronzeback pada laman EcologyAsia
- Dendrelaphis pictus (Painted Bronzeback Snake)
- Dendrelaphis pictus pictus (Gmelin, 1789)
- http://itgmv1.fzk.de/www/itg/uetz/herp/photos/DENDRELAPHIS_PICTUS.JPG
- http://www.herpwatch.org/species_images.shtml?species_id=1470
- http://travel.mongabay.com/malaysia/images/malaysia0799a.html