Proletariat
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Proletariat (dari Latin proles) adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasikan kelas sosial rendah; anggota kelas tersebut disebut proletarian. Awalnya istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan orang tanpa kekayaan; istilah ini biasanya digunakan untuk menghina. Di era Roma Kuno penamaan ini memang sudah ada dan bukan hanya orang tanpa kekayaan saja, melainkan juga kelas terbawah masyarakat tersebut. Hal ini terjadi sampai Karl Marx mengubahnya menjadi istilah sosiologi yang merujuk pada kelas pekerja.
Daftar isi |
[sunting] Pandangan Karl Marx
Dalam pemikiran Karl Marx, ini adalah kelas kedua dalam stratifikasi sosial yang ia ciptakan. Proletar adalah kelas yang menerima gaji oleh kelas pertama yaitu kelas majikan. Mereka bekerja guna memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Sedang kelas majikan bekerja dengan mencari untung atau laba. Kelas Proletar sering menjadi target eksploitasi para majikan yang berorientasi kapitalis ini. Untuk itu mereka sering diperas tenaganya dan diberikan gaji yang rendah guna kepentingan meraup laba sebesar-besarnya. Para proletar ingin hidup dengan tenang, maka dia yang hidup untuk bekerja akan mengalami alienisasi atau kehilangan tujuan hidupnya. Mereka adalah orang-orang yang tak bisa menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga menumpang pada para pemodal untuk menciptakan barang dengan nilai lebih. Nilai lebih ini tercipta dari rumusan nilai barang dikirangi nilai seluruh hasil produksi dan menciptakan untung.
Oleh karena itu, proletar yang kehilangan kebebasanya akan memprotes tirani kapitalis tersebut dengan demonstrasi dan hal-hal lain yang diperlukan. Namun para kapitalis tersebut akan menolaknya. Mereka dipihak pemerintah karena merekalah yang memberi kekayaan negara, terutama di negara-negara berideologi liberalisme. Jika pemerintah tidak mengimbangi hak-hak kaum proletar dan mengejar untung dari para majikan tersebut, sebuah gerakan anarkisme pun terjadi dan mungkin akan menciptakan revolusi. Pasca revolusi maka terciptalah perubahan dari kapitalisme yang mencekik menjadi negara sosialis yang mendukung rakyat atau kaum proletar.
[sunting] Pandangan Arnold J. Toynbee
Arnold J. Toynbee menggunakan dua terminologi dalam kata proletariat yakni "internal protelariat" dan "external protelatriat" dalam karyanya "A Study of History" guna menggambarkan kelompok yang ada didalam dan diluar suatu negeri yang ada dalam konflik tertentu.
[sunting] Referensi
- Hal Draper, Karl Marx's Theory of Revolution, Vol. 2; The Politics of Social Classes. Monthly Review Press.
[sunting] Pranala luar
- A critique of "workerism" with a Marxian definition of proletariat
- Communism.org - informal communist discussion
Tulisan rintisan ini belum dikategorikan, tapi Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |